File (Doc)
SISTEM
DAN UNSUR-UNSUR DAKWAH
Resuman
ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
dalam
Mata Kuliah Dakwah
Dosen
pengampu :
Salma
Tsunaiyyah,
M.Pd
Disusun
oleh :
- Moch. Syaikhoni (9321 172 08)
- Mochamad Badrusalim (9321 105 08)
- Mawahib (9321 167 08)
- Nadhif Ahsan (9321 08)
- Mila Felayati (9321 150 08)
- Mut Ratna Sari (9321 049 08)
JURUSAN
TARBIYAH
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
KEDIRI
2010
SISTEM
DAN UNSUR-UNSUR DAKWAH
- Sistem dakwah
Nasrudin
mendefinisikan Menurut arti logat ”sistem” adalah suatu kelompok
unsur-unsur yang saling berhubungan lalu membentuk satu kesatuan yang
kolektif.
Sedangkan menurut
iskandar wiryakusumo “sistem” adalah suatu organisasi dari
kumpulan komponen yang berhubungan satu sama lain. Kemudian sistem
itu dibagi menjadi dua bagian yaitu:
- Suprasistem, yaitu sistem yang lebih kompleks atau lebih besar yang terdiri dari banyak komponen.
- Subsistem, yaitu sistem yang kebih kecil yang mungkin merupakan bagian dari sistem.
Sistem
dakwah terbentuk dari beberapa subsistem yang merupakan
komponen-komponen yang lebih kecil yang merupakan bagian dari dakwah.
Beberapa subsistem
yang menjadi komponen-komponen dari dakwah tersebut adalah
unsur-unsur dakwah itu sendiri:
- Da’i(subyek dakwah)
- Mad’u(mitra dakwah)
- Maddah(materi dakwah)
- Wasilah(media)
- Metode(thariqah)
- Atsar(efek dakwah)
Semua unsur-unsur
dakwah diatas adalah saling berhubungan antara satu sama lain, jika
ada satu sistem saja yang terlepas maka akan mengganggu target
dakwah.
Sistem dapat disebut
juga sebagai sistem input-output
maksudnya bahwa sistem dakwah dibentuk dari komponen-komponen yang
mentransformasikan input menjadi output, sedangkan yang kedua adalah
sistem terbuka
dan sistem feedback
maksudnya
bahwa sistem dakwah itu dipengaruhi oleh umpan
balik
yang datang dari sistem itu sendiri. Meskipun umpan balik itu tidak
langsung tetapi output sistem yang diberikan pada lingkungan akan
mempengaruhi kondisi lingkungan dengan kadar apapun.
- Unsur-unsur dakwah
Pengertian dari
unsur-unsur dakwah itu sendiri adalah komponen yang selalu ada dalam
setiap kegiatan dakwah,Beberapa unsur-unsur dakwah diantaranya
sebagai berikut:
- Da’i (pelaku dakwah)
Kata Da’i
secara umum sering disebut dengan mubaligh(orang
yang menyempurnakan ajaran islam) akan tetapi sebenarnya sebutan ini
konotasinya sangatlah sempi tkarena masyarakat umum cenderung
mengartikan sebagai orang yang manyampaikan ajaran islam melalui
lisan seperti halnya penceramah agama, khatib(orang
yang berkhutbah). Dari ulasan tadi akan dijelaskan maaksud da’i
yang sebenarnya
Maksud dari Da’i
adalah orang yang melaksanakan dakwah bisa dengan lisan,tulisan
ataupun perbuatan, baik secara individu ataupun kelompok.
Da’i harus tau
kalau yang disajikan itu adalah tentang allah,alam sesmesta, dan
kehidupan serta yang disajikan itu untuk memberi solusi terhadap
problematika yang dihadapi masyarakat, serta metode-metode yang
digunakan untuk menjadikan agar masyarakat tidak salah dalam
penafsiran dan melenceng dari ajaran syari’at yang disampaikan.
- Mad’u (mitra dakwah atau penerima dakwah)
Maksud dari Mad’u
adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah, baik sebagai individu
ataupun kelompok, baik yang beragama islam dengan tujuan meningkatkan
kualitas keimanannya ataupun sasarannya kepada nonmuslim dengan
tujuan mengajak mereka mengikuti agama islam,dengan kata lain sasaran
dakwah itu manusia keseluruhan.
Al-qur’an
mengenal kepada kita beberapa tipe mad’u, yang mana secara umum
mad’u itu dibagi menjadi tiga, yaitu: mukmin,kafir,dan
munafik.dari
ketiga klasifikasi diatas tadi, orang mukmin bisa dibagi menjadi
tiga, yaitu: dzalim
linafsih,
muqtashid,
dan sabiqun
bilkhairat.
Sedangkan kafir dibagi menjadi kafir
zimmi
dan
kafir
harbi.
Mad’u
dibagi menjadi beberapa golongan diantaranya:
- Dari segi sosiologi.
- Dari struktur kelembagaan.
- Dari segi tingkatan usia.
- Dari segi profesi.
- Dari segi tingkatan sosial ekonomi.
- Dari segi kelamin.
- Dari segi khusus.
- Maddah(materi dakwah)
Maksud dari maddah
adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i atau
mad’u.
Secara garis besar
maddah dari dakwah itu dikelompokan sebagai berikut:
- Akhidah, yang meliputi enam rukun iman.
- Syari’ah, yang meliputi ibadah dan muamallah.
- Akhlak, yang meliputi akhlak terhadap khaliq dan akhlak terhadap makhluk.
Ada beberapa
materi dakwah yang diisyaratkan dalam al-qur’an, diantaranya:
- Dakwah kepada syari’at allah.
- Dakwah agar berinfak fisabilillah.
- Dakwah untuk berjihat.
- Dakwah untuk masuk agama islam.
- Dakwah untuk menerapkan hukum yang terdapat dalam al-qur’an.
- Dakwah untuk melaksanakan shalat.
- Dakwah untuk mengikuti ajaran da’i.
- Dakwah untuk mengingatkan orang yang tidak respon kepada para da’i yang menyeru kepada agama allah.
- Wasilah (Media dakwah)
Maksud media dakwah
disini adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah
kepada penerima dakwah.
Pada dasarnya dakwah
dapat menggunakan beberapa
wasilah
yang dapat merangsang indra-indra manusia serta dapat menimbulkan
perhatian untuk menerima dakwah.
Akan tetapi menurut
hamzah ya’kub wasilah itu dibagi menjadi lima diantaranya lisan,
tulisan,
lukisan,
audio
visual
dan
akhlak.
Dari segi pesan
penyampaiannya dakwah dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
- The spoken words (bentuk ucapan)
Kategori
alat yang dapat mengeluarkan bunyi, karena hanya ditangkap oleh
telinga.
- The printed writing (bentuk tulisan)
Barang-barang
yang tercetak, gambar-gambar yang tercetak, lukisan-lukisan, buku
dll.
- The audio visual (bentuk gambar hidup)
Merupakan
gabungan keduanya, termasuk disini adalah film, televisi, vidio, dsb.
5.Thariqah
(metode dakwah)
Suatu cara yang bisa
ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan
menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia. Cara
yang sistematis dan teratur untuk pelaksanaan suatu atau cara kerja.
Metode dakwah dalam
al-qur’an (Qs An nahl:125) ada tiga yakni hikmah,
mauidzatul hasanah, mujadalah .
Metode dakwah yang
dicontohkan oleh rasulullah SAW dalam kitab al-Tis’ah sebagai
berikut:
- Memberi kabar gembira bukan menakut-nakuti, mempermudah bukan mempersulit mad’u.
- Bertahap.
- Menggunakan sarana baru yang dianggap maslahat.
- Merusak kejiwaan mad’u
Metode dakwah
berdasarkan pada kemampuan (potensi) manusia adalah:
- Metode bilqolbi
- Metode billisan
- Metode bilyaad
6. Atsar (efek
dakwah)
Pengertian dari
Atsar
itu sendiri adalah sisa, tanda atau keadaan setelah dakwah
berlangsung.
Pentingnya
pemahaman tentang atsar adalah untuk dievalusi, dianalisa yang akan
mengacu pada tindakan dakwah berikutnya. Karena yang serinng terjadi
adalah pemahaman setelah selesai dakwah maka sudah selesai adalah hal
salah. Karena bagaimanapun dalam dakwah pasti ada kesalahan-kesalahan
atau kekurangan yang terjadi dan hal ini dapat di perbaiki untuk
proses dakwah selanjutnya.
Dalam
atsar ini ada jalaluddin menjadi beberapa pokok:
- Efek kognitif
- Efek afektif
- Efek behavioral (tindakan nyata)
Arifin anwar dalm
buku strategi komunikasi memperjelas efek dakwah dalam proses:
- Proses mengerti (kognitif)
- Proses menyetujui (objektif)
- Proses pembuatan (sensumotorik)
- Pendekatan (approach) Dakwah
Penentuan strategi
dan pola dasar serta langkah dakwah yang didalamnya terdapat metode
dan teknik untuk mencapai tujuan dakwah.
Beberapa
pendekatan dakwah adalah sebagai berikut:
- Pendekatan kebudayaan
Masyarakat
yang ada adalah kumpulan dari berbagai latar belakang dan etnik yang
memiliki budaya sendiri-sendiri maka potensi budaya ini menjadi aset
yang dapat dijadikan pendekatan dakwah.
- Pendekatan pendidikan
Manusia
sebagai homo educadung memiliki kemampuan dasar untuk mengembangkan
diri pribadinya sampai titik optimal melalui usaha pendidikan dan
sebagai makhluk yang memiliki naluri sosial, Individual, dan moral
manusia memiliki kelengkapan-kelengkapan potensi jasmaniah dan
kejiwaan yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat.
- Pendekatan psikologis.
Karena manusia
secara alamiah dibekali oleh potensi kejiwaan yang berlangsung dan
berkembang, maka pendekatan ajaran agama islam (dakwah) tidak bisa
putus dari keadaan kejiwaan (psikologis) manusia itu sendiri. Oleh
karena itu, maka proses batin manusia dalam melaksanakn ajaran islam
baru akan mendapatkan bentuk yang aktual dan fungsional apabila
proses tersebut berjalan menurut hukum perkembangan psikologi
manusia.
Beberapa
prinsip pendekatan dan metode dakwah adalah sebagai berikut:
- Pendekatan dakwah senantiasa menghargai manusia dan menjauhkan dari hal-hal pemaksaan kehendak.
- Peranan hikmah dan kasih sayang memiliki peran penting dalam penyampaian ide-ide dalam komunikasi dakwah.
- Pendekatan yang bertumpu pada human oriented menghargai keputusan final yang diambil mad’u, dakwah yang demokratis.
- Pendekatan berdasarkan hikmah dan kasih sayang tapi memakai alat yang benar selama untuk menghargai hak-hak manusia itu sendiri.