Proposal Penelitian Ini Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Kuliah “METODOLOGI PENELITIAN”
Dosen Pengampu:
Drs. Iskandar Tsani, M.Ag
Disusun Oleh:
MOCHAMAD BADRUSALIM
(NIM : 9321 052 08)
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2009
STUDI KORELASI ANTARA PROFESIONALISME GURU DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI MTsN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Rumusan Masalah
Berdasarkan judul di atas dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana profesionalisme guru di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk?
Bagaimana kualitas proses kegiatan pembelajaran di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk?
Adakah hubungan antara Profesionalisme guru dengan kualitas pembelajaran di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk?
Tujuan Penelitian
Mengetahui profesionalisme guru di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk
Mengetahui kualitas proses kegiatan pembelajaran di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk
Mengetahui hubungan antara profesionalisme guru dengan kualitas kegiatan pembelajaran di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk
Hipotesis Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi, Hipotesis adalah: dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah.1
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Hipotesis Kerja atau Alternatif (H1)
Ada hubungan atau korelasi antara profesionalisme guru dengan kualitas kegiatan pembelajaran di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk
Hipotesis Nol atau Nihil (H0)
Tidak ada hubungan atau korelasi antara antara profesionalisme guru dengan kualitas kegiatan pembelajaran di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari hasil penelitian ini adalah:
Bagi lembaga pendidikan MTsN Ngronggot yang menjadi subyek penelitian, semoga dapat dipakai sebagai acuan atau pijakan dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru dan kualitas pembelajaran di madrasahnya.
Bagi pendidik atau guru untuk menambah wawasan sekaligus introspeksi dalam peningkatan profesionalisme dirinya sehingga kegiatan pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk.
Bagi penulis sendiri, penelitian ini sebagai sarana untuk memperluas wawasan dan memperkaya pengetahuan dalam meningkatkan mutu pendidikan saat ini.
Penegasan Istilah
Sebelum peneliti membahas materi yang berjudul “Studi Korelasi Antara Profesionalisme Guru Dengan Kualitas Kegiatan Pembelajaran Di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk Tahun Pelajaran 2011/1012”, maka penulis perlu untuk memberikan penegasan seperlunya agar tidak terjadi salah pengertian, juga untuk menghindari salah penafsiran yang kurang tepat.
Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah:
Profesionalisme Guru
Orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal. Atau dengan kata lain guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya dalam bidangnya.2
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah proses terjadinya komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dalam pentransferan ilmu pengetahuan di dalam kelas.
Metodologi Penelitian
Rancangan penclitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang hasil penelitiannya di sajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka statistik.3 Pendekatan kuantitatif ini bertitik tolak pada suatu anggapan atau hipotesa. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan berbagai informasi atau data dalam menguji hipotesa yang sudah di tetapkan tersebut. Untuk itu dalam melaksanakannya akan senantiasa mengacu pada hipotesis serta tujuan peneltian yang sudah di tetapkan.4
Jenis penelitian ini adalah korelasi yaitu penelitian bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel dan apabila ada maka seberapa erat hubungan antara dua variable tersebut,5 yaitu :
Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang diduga berpengaruh terhadap keberadaan variabel terikat. variabel bebas dalam penelitian ini adalah ”Profesionalisme Guru” di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk, dengan indikator :
Knowledge (Pengetahuan)
Pengetahuan biasa / hal-hal sehari-hari
Pengetahuan ilmiah
Pengetahuan filosofis
Pengetahuan teologis
Ability (Kemampuan)
Kemampuan yang bisa dipelajari
Pengetahuan
Ketrampilan
Kemampuan alamiah
Bakat
Skill (Ketrampilan)
Guru sebagai pengajar
Guru sebagai pemimpin di kelas
Guru sebagai pembimbing
Guru sebagai pengatur lingkungan
Guru sebagai partisipan
Guru sebagai ekspeditur
Guru sebagai perencana
Guru sebagai supervisor
Guru sebagai motivator
Guru sebagai penanya
Guru sebagai evaluator
Guru sebagai konselor
Attitude (Sikap Diri)
Disiplin yang tinggi
Percaya diri yang positif
Akrab dan ramah
Berwibawa
Akomodatif
Berani berkata karena benar
Habit (Kebiasaan Diri)
Beribadah dengan benar
Berbada dengan istiqomah
Berakhlak baik
Belajar dan berlatih tiada henti
Bekerja keras
Bekerja dengan cerdas
Bersahaja dalam hidup
Suka membantu sesama
Selalu membersihkan hati
Variabel terikat ( dependent variable)
Variabel terikat adalah variable yang diharapkan timbul akibat variable bebas. Variable terikat dalam penelitian ini adalah “Kualitas Kegiatan Pembelajaran” di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk, dengan indikator :
Pembelajaran pada umumnya
Merumuskan tujuan pembelajaran
Berusaha memenuhi kebutuhan nyata murid
Membimbing murid dalam berpendapat
Menolong murid dalam perubahan pengetahuan baru tiap mata pelajaran
Membantu murid dan menyampaikan dasar pengorganisasian materi pelajaran di dalam belajarnya
Membantu murid dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh
Menilai hasil belajar murid
Ketrampilan khusus
Menaruh perhatian pada kebutuhan murid
Terampil menyeleksi materi yang diajarkan
Terampil dalam mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman belajar murid
Terampil dalam mengajukan pertanyaan
Terampil dalam menerapkan prosedur dan teknik-teknik mengajar
Terampil dalam menysusun rencana belajar mengajar secara sistematis
Suasana kelas
Selalu memelihara disiplin kelas
Mempercayakan tanggung jawab pada murid
Selalu mengusahakan pembentukan kebiasaan diantara murid
Menghargai partisispasi murid dalam belajar
Menciptakan suasana kelas yang tertib
Selalu memelihara lingkungan fisik
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari jumlah subyek penelitian. Hal ini di maksudkan apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian.6 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan guru di MTsN Ngronggot Kab Nganjuk.
Sampel
Sampel adalah "Sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti."7 Kemudian untuk menentukan berapa banyak sampel yang harus di teliti atau di ambil dari populasi yang ada. Untuk itu peneliti mengadakan sampel. Adapun sampel yang di ambil sebesar 10% dari jumlah populasi.
Sampling adalah cara pengumpulan data atau penelitian kalau hanya elemen sampel (sebagian dari elemen populasi) yang di teliti. Hasilnya merupakan data perkiraan (estimate).8
Karena sampel responden yang diperlukan memiliki tingkatan kelas atau strata (Kelas VII, VIII dan IX), maka teknik sampling yang digunakan yaitu sampel proporsi atau sampel imbangan dengan cara di tiap kelas atau strata diambil sampel secara random sesuai proporsi yang diperlukan dalam penelitian.
Instrumen Penelitian
Pada umumnya pehelitian akan berhasil banyak menggunakan instrument, sebab data yang diperlukan untuk menjawab penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya.9
Berdasarkan pendapat tersebut diatas instrumen penelitian sangat menentukan keberhasilan dari suatu penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa instrumen.
Tabel 1
Intrumen penelitian
-
Variabel
Sumber Data
Metode
Instrumen
1.) Profesionalisme guru
I. Siswa
II. Guru
a. Wawancara
b. Angket
a. Wawancara
b. Observasi
c. Dokumentasi
Pedoman wawancara
Pedoman angket
Pedoman wawancara
Pedoman observasi
Pedoman dokumentasi
2.) Kualitas kegiatan pembelajaran
I. Siswa
II. Guru
a. Wawancara
b. Angket
c. Observasi
a. Wawancara
b. Dokumentasi
Pedoman wawancara
Pedoman angket
Pedoman observasi
Pedoman wawancara
Pedoman dokumentasi
Pengumpulan Data
Yang dimaksud dengan pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mencari atau mengumpulkan data dari obyek penelitian, agar data yang didapat bisa meyakinkan.
Sehubungan dangan itu, di sini peneliti berusalia untuk mencurahkan segala tenaga dan pikiran untuk mendapatkan penelitian dengan menggunakan beberapa metode, antara lain:
Metode Angket
Angket adalah pengumpulan data melalui daftar pernyataan tertulis yang di susun dan di sebarluaskan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber data.10
Dalam metode angket ini penulis menggunakan angket langsung yaitu memberikan daftar pertanyaan langsung kepada responden untuk memperoleh data yang di butuhkan atau disebut angket tertutup, sehingga dapat di ketahui pendapat atau sikap seseorang terhadap suatu masalah. Metode ini di gunakan untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara profesionalisme guru dengan kualitas pembelajaran di MTsN Ngronggot Kab. Nganjuk
Tabel 2
Pedoman scoring data
-
Jawaban
Item
Favourabel
Unfavourabel
Selalu
4
1
Sering
3
2
Kadang-kadang
2
3
Tak pernah
1
4
Tidak menjawab
0
0
Metode interview (wawancara)
Metode wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data orang ini terdiri dari beberapa guru dan siswa.
Metode observasi
Alat Bantu yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data secara langsung dengan mengamati siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Metode dokumentasi
Yaitu "Metode yang di gunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau vaiabel yang berupa catatan agenda, buku dan sebagainya."11
Dalam metode ini di gunakan penulis untuk memperoleh data tentang daftar guru dan staf, daftar struktur jumlah siswa yang ada, sarana dan prasarana.
Teknik Analisis Data
Analisis Data adalah "Suatu proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah di baca dan di interprestasikan."12
Setelah data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah menganalisa data, untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan, sehingga dapat di tarik kesimpulan dari hasil-hasil penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisa data statistik sederhana berupa prosentase dan analisis statistik Korelasi Spearman. Teknik statistik ini penulis gunakan untuk menghitung dua variabel, yaitu variabel (x) Profesionalisme Guru dan variabel (y) Kualitas Kegiatan Pembelajaran. Untuk lebih jelasnya penulis jelaskan sebagai berikut:
Persiapan
Yang dilakukan dalam langkah persiapan dalah memilih data yang sedemikian rupa sehingga banyak data yang terpakai dan yang tertinggal. Langkah-langkahnya yakni :
Mengecek nama dan identitas pengisi atau responden
Mengecek kelengkapan data, memeriksa isi instrument pengumpulan data
Mengecek macam isisan data. Jika dalam instrument termuat sebuah atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isisan lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isisan yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item ini perlu didrop.
Tabulasi data
Menurut G.E.R Burroughs, mengemukakan klasifiksai analisis data sebagai berikut13 :
Tabulasi data (the tabulation of the data)
Penyimpulan data (the summaring of the data)
Analisis data untuk tujuan testing hipotesis
Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan
Tabulasi data yaitu cara pemberian skor (scoring) terhadap jawaban atas item-item pertanyaan yang terdapat pada angket sesuai dengan pedoman scoring pada metode angket diatas. Termasuk dalam kegiatan tabulasi data antara lain14 :
Memberikan skor (Scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor
Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor
Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisi yang akan digunakan.
Memberikan kode (code) dalam hubungan dengan pengolahan data jika menggunakan komputer
Uji validitas
Suatu data baru dapat dipergunakan dalam penelitian apabila telah dinyatakan valid. Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu instrument betul-betul mengukur apa yang diukur. Uji validitas digunakan dengan mengukur korelasi antar butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan. Jika terdapat pertanyaan yang tidak valid harus dihapus atau diganti dengan pertanyaan yang lain.
Uji reliabelitas
Indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya. Instrument dikatakan reliable apabila instrument tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur.
Deskripsi data
Uraian atau paparan tentang data-data yang dijadikan subyek kedaalam penelitian serta temuan-temuan penting dari variabel yang diterliti, meliputi mean, modus, median, standart deviasi dan varians.
Uji normalitas data
Uji normalitas data dimaksudkan untuk menguji normal atau tidaknya sampel penelitian. Selain itu juga digunakan untuk menentukan statistik parametrik atau statistik non parametrik yang digunkan untuk menguji hipotesis data.
Pengujian homogenitas ragam/ varians
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen atau heterogen. Uji homogenitas varians dilakukan dengan cara membandingkan kedua variansnya. Hal ini bisa dilakukan dengan dua cara :
Varians terbesar dibagi dengan varians terkecil
Varians terkecil dibagi dengan varians terbesar
atau
Keterangan : F = Statistik Uji F
S12 = Varian terbesar
S22 = Jumlah data
Uji hipotesis korelasi
Setelah diketahui homogenitas variansnya, selanjutnya yakni menentukan rumus yang dipakai. Karena dalam penelitian ini menggunakan dua sampel yang saling berkaitan atau diharapkan ada korelasinya, maka dapat menggunakan rumus.
Rumus pertama (Korelasi Product Moment)
Keterangan :
= Angka indeks korelasi “r” product moment
∑xy = Jumlah perkalian skor profesionalisme guru dan skor kualitas proses pembelajaran
∑x = Jumlah skor profesionalisme guru
∑y = Jumlah skor kualitas proses pembelajaran
n = Jumlah frekuensi
Rumus kedua (Korelasi Spearman)
Keterangan : rs : Koefisien korelasi Spearman
d12 : Selisish rangking antar dua variabel
n : Jumlah data
Cara penerapan rumus sesuai dengan data dan pendekatan yaitu sebagai berikut :
Jika skala pengukuran interval/ratio dan berdistribusi a normal maka menggunakan statistik parametrik dengan uji korelasi product Moment atau Korelasi Karl Person
Jika data berskala pengukuran ordinal, dalam kenyataannya bisa saja data berskala interval/ratio, tetapi setelah diuji kenormalannya kenormalannya ternyata berdistribusi tidak normal. Hal yang dilakukan adalah merubah skala interval/ratio menjadi skala ordinal dengan cara membuat rangking pada data berskala interval. Maka menggunakan korelasi Spearman.
Dari rumus korelasi di atas maka di peroleh nilai korelasinya, kemudian rxy akan di dapat dibaca dalam tabel nilai r, sehingga dapat di ketahui tingkat korelasi antar variabel. Dengan langkah sebagai berikut :
Menginterpretasikan nilai rxy dengan tabel
Interprestasi dengan menggunakan tabel harga kritik dari koefisien atau nilai korelasi maka langkah yang di ambil adalah:
Tabel 3
Interprestasi Nilai Korelasi rxy
-
Besarnya nilai r
Analisis
0,80 - 1,00
0,60 – 0,79
0,40 - 0,59
0,20 - 0,39
0,01 - 0,19
Korelasi sangat tinggi
Korelasi Tinggi
Korelasi Sedang
Korelasi Rendah
Korelasi sangat rendah
Setelah diketahui koefisien atau nilai korelasi antar veriabel, langkah selanjutnya adalah memberi interprestasi terhadap hasil perhitungan " rxy " dengan menggunakan tabel interpretasi nilai korelasi diatas. Maka untuk lebih menvalidkan kesimpulan akan ada atau tidaknya korelasi variabel “x” (Profesionalisme Guru) dengan variabel “y” (Kualitas kegiatan pembelajaran) diatas, perlu diadakan pengujian hipotesis dengan statistik uji t korelasi.
Uji statistik (Uji t)
Dengan rumus :
Formula hipotesis
H0 : = 0 (Tidak ada korelasi antara profesionalisme guru dengan kualitas pembelajaran)
H1 : ≠ 0 (Ada korelasi antara profesionalisme guru dengan kualitas pembelajaran)
Rumus statistik uji t :
Keterangan : t = nilai statistik uji
n = Jumlah frekuensi
r = indeks korelasi Spearman
Dari interpretasi uji t tersebut selanjutnya dapat diambil kesimpulan apakah ada hubungan antara Profesionalisme Guru dengan Kualitas Kegiatan Pembelajaran di MTsN Ngronggot Kab Nganjuk.
1 Sutrisno Hadi, Metodeik Research I (Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta: Andi Offcet, 1989), 63.
2 Moh Uzer Usman.Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya,1995),15.
3 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), 30.
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 17.
5 Arikunto, Prosedur Penelitian., (1997), 67.
6 Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), 77.
7 Ibid.., 104.
8 J. Supranto, Teknik Sampling untuk survey dan eksperimen, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 3.
9 Margono, Metodologi Penelitian pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 1997), 115.
10 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), 24.
11 Arikunto, Prosedur Penelitian,. (2006),158.
12 Masri Sringarimbun, dan Sofyan Efendi, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: Pustaka, 1990), 203.
13 Arikunto, Prosedur Penelitian,. (1996), 239.
14 Ibid.,