AQSAM DALAM AL-QUR'AN
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
akhir semester mata kuliah "Ulumul Qur'an"
Dosen Pengampu :
Dra Nurul Hanani. M,Hi
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
akhir semester mata kuliah "Ulumul Qur'an"
Dosen Pengampu :
Dra Nurul Hanani. M,Hi

Disusun Oleh :
Mochamad Badrusalim (932105208)
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2009
Mochamad Badrusalim (932105208)
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2009
BAB I
Pendahuluan
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk (Al-Huda) bagi seluruh umat manusia. Dalam upaya menfungsikan Al-Qur'an sebagai petunjuk tentunya tidak semata-mata dengan mudah, hal ini perlu dikaji dan dipahami secara detail dan menyeluruh Al-Qur'an tersebut.
Allah selalu menunjukkan kebenaran kalam-Nya dalam Al-Qur'an, dan dengan kalam-Nya manusia dapat mengambil pelajaran, hikmah dan petunjuk yang terkandung didalamnya. Dalam menunjukkan kebenaran biasanya perlu adanya bukti, selain itu juga sumpah, Allah-pun sering menggunakan sumpah dalam Al-Qur'an untuk menunjukkan kebenaran kalam-Nya didalamnya.
Sumpah didalam Al-Qur'an disebut juga Qasam, adalah perkataan Allah yang disunakan untuk menunjukkan kebenaran kenabiaan, ketauhidan hari akhir dan segala yang berhubungan dengan kalam_nya didalam Al-Qur'an.
B.Rumusan Masalah
1.Pengertian aqsam
2.Unsur-unsur dan ungkapan qasam
3.Macam-macam qasam
4.Urgensi qosam dalam Al-Qur'an
5.Faedah qasam dalam Al-Qur'an
BAB II
Pembahasan
Pembahasan
A.Pengertian Qasam
Menurut bahasaﺃﻗﺴﻢmerupakan bentuk jamak, sedangkan bentuk tunggalnya adalah ﻗﺴﻢ yang berarti sumpah. Kata lain yang bersinonim dengan perkataan ﻗﺴﻢ adalah kataﺣﻠﻒ dan ﻴﻣﻳﻦ. Bentuk kata kerja dari kata benda aqsam adalah ﻗﺴﻢ atau ﺣﻠﻒ yang berarti "Dia telah bersumpah".1
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, sumpah (qasam) didefinisikan dengan pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau sesuatu yang dianggap suci bahwa apa yang dikatakan atau dijanjikan itu benar.2
Qasam menurut Manna' Al-Qattan adalah:
ﺮﺑﻂ ﺍﻟﻨﻓﺲ ﺒﺍﻺﻤﺗﻨﺍﻉﻋﻦ ﺸﺊ ﺃﻭﺍﻹ ﻘﺪﺍﻡ ﻋﻟﻴﻪ ﺑﻤﻌﻨﻰ ﻤﻌﻇﻡ ﻋﻨﺪﺍ ﻟﺤﺎ ﻟﻒ ﺤﻗﻴﻗﺔ ﺃﻭﺍﻋﺗﻗﺎ ﺪﺍ
"Mengikat atau meyakinkan jiwa (seseorang) untuk menolak atau menerima sesuatu. Bagi yang bersumpah, sesuatu yang karenanya ia bersumpah merupakan sesuatu yang agung." 3
Atau,
ﺗﺄﻜﻴﺪﺍ ﻟﺷﺊ ﺑﺫ ﻜﺮﻤﻌﻇﻢ ﺑﺎﻟﻮﺍﻮﺃﻮﺇﺤﺪﻯ ﺃﺧﻮﺍﺗﻬﺎ
"Memperluas maksud dengan disertai penyebutan sesuatu yang memiliki kedudukan lebih tinggi dengan memfungsikan huruf wawu atau alat lainnya" 4
Di dalam Al-Qur'an ungkapan untuk memaparkan sumpah ini adakalanya dengan menggunkan aqsama (ﺃﻗﺴﻢ), adakalanya juga menggunakan kata halafala. Kata aqsama dengan kata jadiannya disebut sebanyak 22 kali, sedangkan kata halafa dalam Al-Qur'an diulang sebanyak 13 kali.5
Sementar Dr Aisyah binti Shati dalam penelitiannya terhadap ayat Al-Qur'an ayng menggunakan ﺣﻠﻒ dan ﻗﺴﻢ menyatakan bahwa ﺣﻠﻒ dala Al-Qur'an menunjukkan sumpah bohong "ﻔﻰ ﻤﻘﺎﻢ ﺍﻠﻨﺖ ﺑﺎﻠﻴﻤﻴﻦ " sedangkan perkataan digunakan untuk sumpah yang benar "ﺃﻤﺎﺍﻠﻘﺴﻢ ﻔﺑﻟﺐ ﻤﺠﻴﺌﻪ ﻔﻰﺍﻷ ﻴﻤﺎﻦ ﺍﻟﺼﺪﻔﺔ ".6
B.Huruf-huruf Qasam
Huruf-huruf yang digunakan untuk qasam ada tiga. Pertama,huruf wawu, seperti firman Allah,7
"Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijadikan itu adalah benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan."(QS.Ad-Dzariyaat 51:23)
Sumpah yang menggunakan huruf wawu tidak perlu menggunakan lafal aqsama, ahlafa; sesudahnya harus menggunakan kata yang jelas; bukan kata pengganti.
Kedua, huruf ba' , seperti firman Allah,
"Aku bersumpah dengan hari kiamat." (QS.Al-Qiyaamah 75:1)
Bersumpah dengan menggunakan huruf ba' bisa disertai kata yang menunjukkan sumpah, sebagaimana contoh diatas, dan dapat pula tanpa menyertakan kata sumpah, sebagaimana firmana Alllah,
"Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semua"." (QS.Shad 38:82)
Ketiga, huruf ta', seperti firman Allah,
"Demi Allah, sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada-adakan." (QS.An-Nahl 16:56)
C.Unsur-unsur Qasam dan Ungkapannya
1. Fi'il (kata kerja) transitif dengan huruf ba'
Bentuk asal aqsam adalah fi'il aqsama ﺃﻗﺴﻢ atau ahlaha yang transitif dengan ba' kemudian disusul dengan muqsam bih dan muqsam alaih yang dinamakan juga jawab qasam, misalnya: 8
……
"Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati"…".(QS.An-Nahl 16:38)
Selanjutnya huruf qasam ba' diganti dengan wawu apabila muqasam-nya terdiri atas isim dhamir (kata ganti). Kadangkala huruf ba' diganti oleh huruf ta' apabila muqasam-nya lafazh jalalah, contohnya:
"Saudara-saudara Yusuf menjawab "Demi Allah Sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri (ini) dan kami bukanlah para pencuri ".(QS. Yusuf 12:73)
2. Muksam bih ( ﻤﻗﺴﻢﺒﻪ ) adalah sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah
a.Allah
Allah terkadang bersumpah dengan diri-Nya sendiri dan terkadang pula dengan sifat-sifat-Nya. Dalam Al-Qur'an Allah bersumpah dengan diri-Nya sendiri pada tujuh tempat berikut.
"Maka demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan."(QS.Adz-Dzariyaat 51:23)
"Dan mereka menanyakan kepadamu: "Benarkah (azab yang dijanjikan) itu? Katakanlah: "Ya, demi Tuhanku, Sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput (daripadanya)".(QS.Yunus 10:53)
Qasam Allah dalam Al-Qur'an lainnya yang menggunakan dirinya sendiri antara lain pada Surat At-Taghabun (64) ayat 7, Surat Maryam(19) ayat 68, Surat Al Hijr(15) ayat 92, Surat An-Nisa'(4) ayat 65 dan Surat Al-Ma'arij(70) ayat 40.
b.Makhluk-Nya
”Demi malam apabila menutupi (cahaya siang). Dan siang apabila terang benderang. Dan penciptaan laki-laki dan perempuan," (QS AL-Lail 92:1-3)
”Demi fajar. Dan malam yang sepuluh. Dan yang genap dan yang ganjil" (QS AL Fajr 89:1-3)
"Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang". (QS At-Takwiir 81:15)
Qasam lainnya yang menggunakan makhluk adalah dalam surat At-Tin (92) ayat1-2, suratAsy-Syams (91) ayat 1-6.9
Mengenai pertanyaan "Mengapa Allah bersumpah dengan menyebut makhluk-makhluk-Nya, padahal ada larangan untuk bersumpah dengan menyebut selain Allah?".seperti:
ﻤﻦﺤﻟﻒ ﺒﻐﻴﺮﺍﷲ ﻔﻗﺪ ﻛﻔﺭﺃﻮﺃﺷﺮﻙ
"Barang siapa bersumpah dengan menyebut nama selain Allah, maka ia telah kafir atau musyrik." (HR Abu Hatim)
As-Suyuthi mengemukakan jawaban berikut:10
1)Kata yang dibuang pada ungkapan demi buah tin dan demi buah zaitun, yakni kata pemilik. Jadi, ungkapan yang sebenarnya adalah demi pemilik buah tin dan demi pemilik buah zaitun.
2)Orang arab biasa menggunakan benda dalam bersumpah, maka Al-Qur'an menggunkan ungkapan-ungkapan yang sudah mereka kenal yaitu menggunakan benda untuk bersumpah.
3)Sumpah dilakukan dengan menyebut sesuatu yang diagungkan dan dimuliakan kedudukannya diatas orang yang bersumpah, sedangkan bagi Allah tidah ada sesuatupun yang lebih mulia.
Seperti sumpah atas umur Nabi Muhammad SAW,
"Allah berfirman: "Demi umurmu (Muhammad), Sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)"." (QS Al-Hijr 15:72)
Orang Arab biasa bersumpah dengan umur seseorang. disini Allah bersumpah dengan umur atau kehidupan nabi Muhammad SAW untuk memuliakan beliau.
3. Muqsam 'alaih ( ﻤﻗﺴﻢ ﻋﻟﻴﻪ) atau jawab qasam
Muksam 'alaih yaitu sesuatu yang dilakukan sumpah, atau kata lain terhadapnya, sesuatu yang diperkuat dengan sumpah itu.
Dalam Al-Qur'an, secara garis besar Allah bersumpah tentang hal-hal berikut:
a.Ketauhidan
"Demi (rombongan) yang ber shaf-shaf dengan sebenar-benarnya. Dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan-perbuatan maksiat). Dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa." (QS As Shaffat 37:1-4)
b.Kebenaran Al-Qur'an
"Maka Aku bersumpah dengan masa Turunnya bagian-bagian Al-Quran. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu Mengetahui. Sesungguhnya Al-Quran Ini adalah bacaan yang sangat mulia," (QS Al-Waqi'ah 56:75-77)
c.Kebenaran Rosulullah SAW dalam surat Yaasin (36) ayat 1-3.
d.Kebenaran hari pembalasan dalam surat Al-Mursalat (77) ayat1-7.
e.Keadaan manusia dalam surat At-Tin (95) ayat 1-4.11
Macam-macam muqsam 'alaih yang terdapat dalam Al-Qur'an dapat dijelaskan sebagai berikut: 12
a)Jawab Qasam terkadang disebutkan dan ini yang umumnya terjadi, terkadang pula dibuang, semagaimana halnya lau syarat yang sering pula dibuang, seperti terdapat pada firman Allah,
"Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin." (QS At Takatsur 102:5)
Jawab qasam yang dibuang bunyi,
ﻟﻧﻌﺬ ﺑﻦ ﻴﺎ ﻜﻔﺎ ﺭﻤﻜﺔ
"Maka, kami pasti akan menyiksa kalian wahai para kafir Mekah."
b)Fi'il Madhi (bentuk lampau) mutsbit (tidak didahului huruf lain) dan mutasytarrif (yang dapat diderivasi) yang tidak mendahuluii ma'mul-nya, apabila menjadi qasam, harus disertai dengan lam dan qad (laqad). Tidak boleh menyertakan satu saja dari keduanya kecuali berada dalam uraian yang panjang seperti firman Allah,
"Demi matahari dan cahayanya di pagi hari. Dan bulan apabila mengiringinya. Dan siang apabila menampakkannya. Dan malam apabila menutupinya[1579]. Dan langit serta pembinaannya. Dan bumi serta penghamparannya. Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu." (QS As Syams 91:1-9)
D.Macam-macam Qasam (Aqsam)
1.Qasam Dzahir, yaitu qasam yang fi'il qasam dan muqsam bih-nya jelas terlihat dan disebutkan; atau qasam yang fi'il qasam-nya tidak disebutkan, tetapi diganti dengan huruf qasam, yaitu ba', ta' dan wawu didalam beberapa tempat. Terdapat fi'il qasam yang didahului la nafiyah (لا) seperti firman Allah,
"Aku bersumpah demi hari kiamat. Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)." (QS Al-Qiyamah 75:1-2)
2.Qasam Mudzmar, yaitu qasam yang fi'il qasam dan muqsam bih-nya tidak jelas dan tidah ditunjukkan, tetapi keberadaanya ditunjukkan oleh lam mu'akkidah (lam yang berfungsi untuk menguatkan pembicaraan) yang terletak pada jawab qasam, seperti firman Allah: ﻠﺗﺑﻟﻮﻦ ﻔﻰ ﺃﻤﻮﻟﻜﻡ ﻮﺃﻨﻓﺴﻜﻡ yakni ﻮﺍﷲ ﻟﺗﺑﻟﻮﻦ.13
E.Urgensi Sumpah (Qasam)
Sumpah bagi manusia bertujuan untuk mengikat diri untuk tidak melakukan sesuatu atau melakukan sesuatu. Tapi, sumpah bagi Allah adalah untuk menekankan berita sesudahnya dan menguatkan kandungan ungkapan yang dimaksud. Sebab, menurut Abul Qasim al-Qusyairi bahwa suatu hukum akan menjadi lebih kuat kalau disertai saksi atau sumpah. Sumpah merupakan penekanan yang terkenal untuk memantapkan jiwa dan menguatkannya. Al-Qur'an turun kepada seluruh manusia. Mereka menyikapinya bermacam-macam, di antaranya ada yang ragu, ada yang ingkar, dan ada pula yang menentang habis-habisan. Maka, sumpah dalam Al-Qur'an dalam rangka menghilangkan keraguan dan membatalkan syubuhat (kesamaran), menegakkan hujjah (argumen) dan menguatkan berita, serta menekankan hukuman dengan sebaik-baik gambaran, demikian pendapat Syaikh Manna' al-Qaththan.14
F.Faedah Penggunaan Aqsam dalam Al-Qur'an
1.Memperkuat informasi yang hendak disampaikan
As-Suyuti telah mengemukakan jawaban atas pertanyaan, "Apakah faedah sumpah dari Allah SWT.? Bila itu ditujukan kepada orang-orang mukmin, tidaklah ada faedahnya sebab mereka akan segera membenarkan berita yang berasal dari-Nya sekalipun tanpa diiringi sumpah. Bila ditujukan badi orang-orang kafir, hal itu juga tidak ada faedahnya. "As-Suyuti menjawab bahwa sesungguhnya Al-Qur'an diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab dan sebagian dari kebiasaan bahasa Arab adalah menggunakan sumpah ketika hendak memperkuat suatu hal.15
2.Menyempurnakan hujjah (argumentasi)
Abu Hasan Al-Qusyairi menjawab bahwa tujuannya adalah untuk kesempurnaan hujjah, hal ini karena segala sesuatu dapat dipastikan keberadaannya dengan dua cara, yaitu persaksian dan sumpah. Kedua cara itu digunakan Allah dalam kitab-Nya sehingga mereka tidak memiliki hujjah untuk membantahnya, Allah berfirman,
….. …….
"…Katakanlah: "Ya, demi Tuhanku, Sesungguhnya azab itu adalah benar"…". (QS Yunus 10:53)
BAB III
Kesimpulan
Ilmu Aqsam al-Qur’an. Yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah Tuhan atau sumpah-sumpah lainnya yang terdapat di dalam al-Qur’an.
Menurut bahasa aqsam merupakan bentuk jamak, sedangkan bentuk tunggalnya adalah qasam yang berarti sumpah. Kata lain yang bersinonim dengan perkataan qasam adalah kata hulifa dan yamiinu. Bentuk kata kerja dari kata benda aqsam adalah qasam atau hulifa yang berarti "Dia telah bersumpah".
1.Huruf-huruf yang digunakan untuk qasam ada tiga.
1.Huruf wawu
2.Huruf ba'
3.Huruf ta'
2.Unsur-unsur Qasam dan Ungkapannya
1. Fi'il (kata kerja) transitif dengan huruf ba'
2. Muksam bih adalah sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah
a.Allah
b.Makhluk-Nya
3. Muqsam 'alaih atau jawab qasam
3.Urgensi Sumpah (Qasam
Sumpah bagi manusia bertujuan untuk mengikat diri untuk tidak melakukan sesuatu atau melakukan sesuatu. Tapi, sumpah bagi Allah adalah untuk menekankan berita sesudahnya dan menguatkan kandungan ungkapan yang dimaksud.
4.Faedah Penggunaan Aqsam dalam Al-Qur'an
a.Memperkuat informasi yang hendak disampaikan
Bahwa sesungguhnya Al-Qur'an diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab dan sebagian dari kebiasaan bahasa Arab adalah menggunakan sumpah ketika hendak memperkuat suatu hal.
b.Menyempurnakan hujjah (argumentasi)
Abu Hasan Al-Qusyairi menjawab bahwa tujuannya adalah untuk kesempurnaan hujjah, hal ini karena segala sesuatu dapat dipastikan keberadaannya dengan dua cara, yaitu persaksian dan sumpah.
Daftar Pustaka
Anwar,Rosihon.Ilmu Tafsir.Bandung:CV Pustaka Setia,2000.
Baqi,Muhammad fuad Abd al-.Al-u'jam Al-Mufahras Li Alfaz Al-Qu'ran Al-Karm.Lubhan: Dar al Fikr,1987.
Chirzin,Muhammad.Permata Al-Qur'an.Yogyakarta:Qirtas,2003.
Farid Ahmad Okbah.http://alislamu.com/index.php?option=com_content&task=view &id=10&Itemid=35>.Senin,5 Januari 2009.
http://pustakahikmah.unpad.ac.id/?s=anakku&paged=3
Ibnu Taimiyah, Majmu’ Fatawa Juz 3.Riyadh:Daar Alamul Kutub,1991.
Kusmana dan Syamsuri.Pengantar Kajian Al-Qur'an.Jakarta:UIN Jakarta Press,2004.
Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Husni.Mutira Ilmu-Ilmu Al-Qur'an.trj Rosihon Anwar. Bandung:Pustaka Setia.1999
Qaththan,Manna al.Mabahits Fii Ulumil Qur’an.Beirut: Ar-Risalah,Cet. II 1999.
Shiddieqy,Teungku Muhammad Hasbi Ash.Ilmu-ilmu Al-Qur'an.Semarang:PT Pustaka Rizki Putra,cet ke II 2002.
Suyuthi,Jalaluddin asy.Al-Itqon fii Ulumil Qur’an,Juz 4,Tahqiq M. Abul Fadhl Ibrahim. Beirut: Al-Maktabah Al-Ashrah,1998.
Utsman,Muhammad Bin Shaleh Al-.Dasar-dasar Penafsiran Al-Qur'an,terj Agil Al Munawwir.Semarang: Dimas,1989.
Makalah (dalam format Doc)
0 komentar:
Post a Comment