Kesuksesan Adalah Milikku. Aku Akan Mendapatkanmu Walau Kemanapun Itu. Akan Kukejar Kamu Sampai Kemanapun Itu. Karena Kesuksesan Adalah Hak ku.

Desain Pelatihan (Manajemen Diklat)

Materi Manajemen Diklat all (Zip)
Materi Tugas Desain Pelatihan
Cover (doc)
Desain (doc)
Materi (doc)
Proposal (doc)
Materi 1 (ppt)
Materi 2 (ppt)
Desain Pelatihan


MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU

DENGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)”


Tugas Desain Ini Dikumpulkan Sebagai Tugas Akhir

Mata Kuliah “Manajemen Diklat”


Dosen Pengampu:

Imron Muzakki, M.Psi

Disusun Oleh:

ANIS MUNFARIHAH (9321 021 07)

DANI HIDAYATI (9321 074 08)

KHUMAIRO KHASANAH (9321 073 08)

MOCHAMAD BADRUSALIM (9321 052 08)

MUSLIMAH (9321 107 07)

WINDA RIMAYATI (9321 151 07)


JURUSAN TARBIYAH

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) KEDIRI

2011


MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU

DENGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)”


  1. Latar belakang pelatihan

Dalam menjalankan tugasnya, secara ideal guru merupakan agen pembaharuan. Sebagai agen pembaharuan, guru diharapkan selalu melakukan langkah-langkah inovatif berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukannya. Langkah inovatif sebagai bentuk perubahan paradigma guru tersebut dapat dilihat dari pemahaman dan penerapan guru tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sangat mendukung program peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah yang muaranya dalah peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini, karena dalam proses pembelajaran, guru adalah praktisi dan teoretisi yang sangat menentukan. Peningkatan kualitas pembelajaran, merupakan tuntutan logis dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang semakin pesat. Perkembangan IPTEKS mengisyaratkan penyesuaian dan peningkatan proses pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga berdampak positif terhadap peningkatan kualitas lulusan dan keberadaan sekolah tempat guru itu mengajar.

Berdasarkan penjelasan tersebut, peningkatan kompetensi guru merupakan tanggung jawab moral bagi para guru di sekolah. Peningkatan kompetensi guru mencakup empat jenis, yaitu (1) Kompetensi pedagogi (2) Kompetensi profesional, (3) kompetensi sosial, dan (4) Kompetensi kepribadian. Berdasarkan UURI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PPRI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan UURI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, peningkatan kompetensi guru menjadi isu strategis dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Bahkan menurut PPRI Nomor 19 Tahun 2005 tersebut pada pasal 31 ditegaskan, bahwa selain kualifikasi, guru sebagai tenaga pendidik juga dituntut untuk memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan tingkat dan bidang keahlian yang diajarkannya.

Upaya peningkatan keempat kompetensi merupakan upaya peningkatan profesionalisme guru. Peningkatan profesionalisme dapat dicapai oleh guru dengan cara melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara berkesinambungan. Hal ini, karena PTK dapat membantu (1) pengembangan kompetensi guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran mencakup kualitas isi, efisiensi, dan efektivitas pembelajaran, proses, dan hasil belajar siswa, (2) peningkatan kemampuan pembelajaran akan berdampak pada peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional guru (Prendergast, 2002).

Lewin (dalam Prendergast, 2002:2) secara tegas menyatakan, bahwa penelitian tindakan kelas merupakan cara guru untuk mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan pengalamannya sendiri atau pengalamannya berkolaborasi dengan guru lain. Sementara itu, Calhoun dan Glanz (dalam Prendergast, 2002:2) menyatakan, bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu metode untuk memberdayakan guru yang mampu mendukung kinerja kreatif sekolah. Di samping itu, Prendergast (2002:3) juga menyatakan, bahwa penelitian tindakan kelas merupakan wahana bagi guru untuk melakukan refleksi dan tindakan secara sistematis dalam pengajarannya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa. Cole dan Knowles (Prendergast (2002:3-4) menyatakan bahwa, penelitian tindakan kelas dapat mengarahkan para guru untuk melakukan kolaborasi, refleksi, dan bertanya satu dengan yang lain dengan tujuan tidak hanya tentang program dan metode mengajar, tetapi juga membantu para guru mengembangkan hubungan-hubungan personal. Pernyataan Knowles tersebut juga didukung oleh Noffke (Prendergast (2002:5), bahwa penelitian tindakan kelas dapat mendorong para guru melakukan refleksi terhadap praktek pembelajarannya untuk membangun pemahaman mendalam dan mengembangkan hubungan-hubungan personal dan sosial antar guru. Whitehead (1993) menyatakan, bahwa penelitian tindakan kelas dapat memfasilitasi guru untuk mengembangkan pemahaman tentang pedagogi dalam rangka memperbaiki pemberlajarannya.

Penjelasan-penjelasan teoretis tersebut mengindikasikan, bahwa pemahaman dan penerapan PTK akan membantu guru untuk mengembangkan keempat kompetensi yang dipersyaratkan oleh UURI Nomor 14 Tahun 2005. PTK akan memfasilitasi guru untuk meningkatkan kompetensi-kompetensi profesional, pedagogi, kepribadian, dan sosial. Agar PTK tidak lepas dari tujuan perbaikan diri sendiri, maka sebelum seorang Guru atau para Guru memulai merancang dan melaksanakan PTK, perlu memperhatikan hal-hal berikut.

  1. PTK adalah alat untuk memperbaiki atau menyempurnakan mutu pelaksanaan tugas sehari-hari (mengajar yang mendidik), oleh karena itu hendaknya sedapat mungkin memilih metode atau model pembelajaran yang sesuai yang secara praktis tidak mengganggu atau menghambat komitmen tugasnya sehari-hari.

  2. Teknik pengumpulan data jangan sampai banyak menyita waktu, sehingga tugas utama Guru tidak terbengkalai.

  3. Metodologi penelitian hendaknya memberi kesempatan kepada Guru untuk merumuskan hipotesis yang kuat, dan menentukan strategi yang cocok dengan suasana dan keadaan kelas tempatnya mengajar.

  4. Masalah yang diangkat hendaknya merupakan masalah yang dirasakan dan diangkat dari wilayah tugasnya sendiri serta benar-benar merupakan masalah yang dapat dipecahkan melalui PTK oleh Guru itu sendiri.

  5. Sejauh mungkin, PTK dikembangkan ke arah meliputi ruang lingkup sekolah. Dalam hal ini, seluruh staf sekolah diharapkan berpartisipasi dan berkontribusi, sehingga pada gilirannya Guru-Guru lain ikut merasakan pentingnya penelitian tersebut. Jika kepedulian seluruh staf berkembang, maka seluruh staf itu dapat bekerja sama untuk menentukan masalah-masalah sekolah yang layak dan harus diteliti melalui PTK.


  1. Alasan Pelatihan

Dari latar belakang diatas maka kami mengemukakan alasan mengapa penringnya pelatihan PTK ini bagi guru antara lain yakni:

  • Peranan penelitian dalam upaya perbaikan pendidikan (pengembangan ilmu perbaikan pembelajaran)

  • Guru bukan objek pembaharuan, tetapi turut bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran

  • Penelitian pendidikan umumnya dilakukan pakar/peneliti sehingga permasalahan kurang dihayati oleh guru

  • Publikasi hasil penelitian kepada praktisi memakan waktu yang sangat panjang

  • Ada unsur tindakan yang sesuai tupoksi, berarti ada unsur pengembangan profesi

  • Tidak mengganggu proses pembelajaran

  • Mengajar sambil meneliti

  • Untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran

  • Dalam rangka pengembangan profesi

Dan juga PTK penting untuk guru karena alasan-alasan berikut.

  1. PTK sangat kondusif untuk melatih agar guru dapat peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.

  2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru.

  3. Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.

  4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok guru karena mereka tidak perlu meninggalkan kelasnya.

  5. Guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai impelementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakai.


  1. Tujuan Pelatihan

  1. Membekali peserta (guru) dengan pengetahuan tentang konsep teknik Penelitian Tindakan Kelas

  2. Memberikan skill peserta (guru) dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas, sehingga mampu menerapkannya dalam pembelajaran di kelas

  3. Perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran


  1. Manfaat Pelatihan

Adapun Manfaat dari pelatihan ini bagi peserta yaitu sesuai dengan manfaat PTK itu sendiri :

  1. Untuk memperbaiki pembelajaran

  2. Guru lebih percaya diri

  3. Berkembang secara profesional

  4. Berperan aktif menyumbangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri



  1. Subjek Pelatihan

Karena pelatihan ini agar dapat langsung mengenai pada pihak yang membutuhkan tentang materi Penelitian Tindakan Kelas, dan mampu menerapkan di dalam pembelajaran secara langsung maka akmi berfokus pada peserta dengan criteria.

  • Guru bidang studi PAI di tingkat SMP dan SMA yang belum sertifikasi,

  • Guru bidang studi PAI SMP dan SMA secara umum.

Pembatasan kriteria ini dimaksudkan adalah supaya peserta pelatihan bias homogen, karena akan memudahkan desain intruksional yang dirancang dan materi yang digunakan dalam pelatihan ini.


  1. Desain instruksional

Karakter peserta pelatihan

Karena peserta pelatihan ini cenderung homogeny dengan usia yang relative dewasa, maka pendekatan pembelajaran dalam pelatihan ini yaitu andragogi (pembelajaran bagi orang dewasa). Dengan keterangan karakteristik dan langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Karakteristik Warga Belajar Dewasa

  1. Orang dewasa mempunyai pengalaman-pengalaman yang berbeda-beda

  2. Orang dewasa yang miskin mempunyai tendensi, merasa bahwa dia tidak dapat menentukan kehidupannya sendiri.

  3. Orang dewasa lebih suka menerima saran-saran dari pada digurui

  4. Orang dewasa lebih memberi perhatian pada hal-hal yang menarik bagi dia dan menjadi kebutuhannya

  5. Orang dewasa lebih suka dihargai dari pada diberi hukuman atau disalahkan

  6. Orang dewasa yang pernah mengalami putus sekolah, mempunyai kecendrungan untuk menilai lebih rendah kemampuan belajarnya

  7. Apa yang biasa dilakukan orang dewasa, menunjukkan tahap pemahamannya

  8. Orang dewasa secara sengaja mengulang hal yang sama

  9. Orang dewasa suka diperlakukan dengan kesungguhan iktikad yang baik, adil dan masuk akal

  10. Orang dewasa sudah belajar sejak kecil tentang cara mengatur hidupnya. Oleh karena itu ia lebih suka melakukan sendiri sebanyak mungkin

  11. Orang dewasa menyenangi hal-hal yang praktis

  12. Orang dewasa membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat akrab dan menjalon hubungan dekat dengan teman baru.

  1. Karakteristik Pengajar Orang Dewasa

Seorang pengajar orang dewasa haruslah memenuhi persyaratan berikut :

  1. Menjadi anggota dari kelompok yang diajar

  2. Mampu menciptakan iklim untuk belajar mengajar

  3. Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, rasa pengabdian dan idealisme untuk kerjanya

  4. Menirukan/mempelajari kemampuan orang lain

  5. Menyadari kelemahannya, tingkat keterbukaannya, kekuatannya dan tahu bahwa di antara kekuatan yang dimiliki dapat menjadi kelemahan pada situasi tertentu.

  6. Dapat melihat permasalahan dan menentukan pemecahannya

  1. Langkah-langkah Pelaksanaan Andragogi

Langkah-langkah kegiatan dan pengorganisasian program pendidikan yang menggunakan asas-asas pendekatan andragogi, selalu melibatkan tujuh proses sebagai berikut :

  1. Menciptakan iklim untuk belajar

  2. Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan secara bersama dan saling membantu

  3. Menilai atau mengidentifikasikan minat, kebutuhan dan nilai-nilai

  4. Merumuskan tujuan belajar

  5. Merancang kegiatan belajar

  6. Melaksanakan kegiatan belajar

  7. Mengevaluasi hasil belajar (menilai kembali pemenuhan minat, kebutuhan dan pencapaian nilai-nilai.

  1. Prinsip-prinsip Belajar untuk Orang Dewasa

  1. Orang dewasa belajar dengan baik apabila dia secara penuh ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan

  2. Orang dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut mana yang menarik bagi dia dan ada kaitan dengan kehidupannya sehari-hari.

  3. Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila apa yang ia pelajari bermanfaat dan praktis

  4. Dorongan semangat dan pengulangan yang terus menerus akan membantu seseorang belajar lebih baik

  5. Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila ia mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuannya, kemampuannya dan keterampilannya dalam waktu yang cukup

  6. Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman lalu dan daya pikir dari warga belajar

  7. Saling pengertian yang baik dan sesuai dengan ciri-ciri utama dari orang dewasa membantu pencapaian tujuan dalam belajar.

Berdasarkan tulisannya di tahun 1993 tentang asumsi andragogi yang dikemukakan Knowles itu dapat dikemukakan sebagai berikut:

  1. Konsep diri peserta didik : Semakin mengarahkan diri (self-directing)

  2. Pengalaman peserta didik : Sumber yang kaya untuk belajar bagi diri sendiri dan orang lain

  3. Kesiapan belajar peserta didik : Berkembang dari tugas hidup & masalah

  4. Oriensi dalam belajar : Orientasi tugas dan masalah (task or problem centered)

  5. Motivasi belajar : Oleh dorongan dari dalam diri sendiri (internal incentives, curiosity)

Unsur-unsur proses dalam pembelajaran Andragogi adalah sebagai berikut :

  1. Suasana : Santai, mempercayai, saling menghargai, informal, hangat, kerjasama, mendukung

  2. Perencanaan : Kerjasama peserta didik dengan fasilitator

  3. Diagnosa kebutuhan : Bersama-sama: pengajar dan peserta didik

  4. Penetapan tujuan : Dengan kerjasama dan perundingan

  5. Desain rencana belajar : Perjanjian belajar(learning contracts), Projek belajar(learning projects), Urutan belajar atas dasar kesiapan(sequenced by readiness)

  6. Kegiatan belajar : Projek untuk penelitian (inquiry projects), Projek untuk dipelajari (learning projects), Tehnik pengalaman (experiential techniques)

  7. Evaluasi belajar : Oleh peserta didik berdasarkan evidensi yang dipelajari oleh rekan-rekan, fasiltator, ahli (by learner-collected evidence validated by peers, facilitators, experts), Referensinya berdasarkan criteria (criterion-referenced)

Andragogi dapat disimpulkan sebagai :

  1. Cara untuk belajar secara langsung dari pengalaman

  2. Suatu proses pendidikan kembali yang dapat mengurangi konflik-konflik sosial, melalui kegiatan-kegiatan antar pribadi dalam kelompok belajar itu

  3. Suatu proses belajar yang diarahkan sendiri, dimana kira secara terus menerus dapat menilai kembali kebutuhan belajar yang timbul dari tuntutan situasi yang selalu berubah.

Metode pelatihan

Kaerena pelatihan ini lebih fokus pada skill peserta setelah mengikuti pelatihan dan mampu menerapkan hasinya dalam dunia nyatanya (pembelajaran dalam kelas) maka didini kami mengguakan metode antara lain

  • Intruksi audiovisual

  • Konferensi

  • Simulasi (praktek PTK)

Maka kami rasa metode tersebut cukup tepat dalam penyampaian materi pada peserta pelatihan, sehingga tujuan pelatihan damat dicapai secara optimal.

Manual pelatihan

Pelatihan ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 hari. Dengan rincian sebagai berikut :

  • Hari pertama untuk memberikan materi tentang PTK

  • Hari kedua untuk praktek dan simulasi PTK peserta oelh pemateri dan panitia

No

Materi Pokok

Indikator pencapaian

Alokasi Waktu

Media

1.

Tujuan dan Manfaat PTK


Peserta mampu

  • Menyebutkan tujuan PTK

  • Menyebutkan manfaat PTK

  • Menjelaskan tujuan PTK

  • Menjelaskan manfaat PTK

60 menit

Laptop,

LCD Proyektor

2.

Pengertian PTK


Peserta mampu

  • Menjelaskan pengertian PTK

  • Menyebutkan ciri-ciri PTK

  • Menyebutkan karakteristik PTK

  • Menyebutkan jenis PTK

  • Menyebutkan tahapan PTK

  • menjelaskan sasaran PTK

  • Menyebutkan prinsip-prinsip PTK

90 menit

Laptop,

LCD Proyektor

3.

Prosedur PTK


Peserta mampu

  • Menjelaskan tahap pelaksanaan PTK

  • Menjelaskan siklus desain PTK

60 menit

Laptop,

LCD Proyektor

4.

Teknik penulisan laporan PTK


Peserta mampu

  • Menyebutkan teknik penulisan PTK

  • Menjelaskan teknik penulisan PTK

60 menit

Laptop,

LCD Proyektor

5.

Proposal PTK


Peserta mampu

  • Menyebutkan Sistematika proposal PTK

  • Menjelaskan Sistematika proposal PTK

  • Membuat proposal PTK

90 menit

Laptop,

LCD Proyektor,

Kertas folio

6.

Praktik Pelaksanaan PTK


Peserta mampu

  • Menjelaskan konsep PTK

  • Menyebutkan langkah-langkah pelaksanaan PTK

  • Melaksanakan PTK

5 jam

Laptop,

LCD Proyektor,

Kertas folio


Penutup /evaluasi

  • Mampu menyebutkan kelemahan pelatihan

  • Mampu menyebutkan kelebihan pelatihan

60 menit

Kertas folio


  1. Biaya

Biaya dalam pelatihan ini setiap peserta dikenakan biaya sebesar Rp. 100.000,- dengan mendapatkan fasilitas yakni:

  • Sertifikat kit

  • Modul

  • Blocknote

  • Snack

  • Soft drink

  • Makan siang 2 kali


  1. Evaluasi

Dalam pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini kami hanya evaluasi sampai pada tahab 3, dikarenakan keterbatasan sumber daya dan waktu untuk sampai tahapan evaluasi yang maksimal. Namun evaluasi tahab ke 3 aitupun masih kondisional mengingat waktu dan biaya yang dibutuhkan juga terbatas. Adapun uraian evaluasi pelatihan ini diuraikan berikut ini :

  • Evaluasi pada level 1 (Reaksi)

Subjek evaluasi : Peserta

Waktu evaluasi : Setelah pelatihan

Teknik atau instrument evaluasi dengan “smile sheet”



Berilah tanda centang ()pada kolom gambar yang anda anggap tepat !

No

SUBJEK DAN ASPEK PENILAIAN

NILAI


Pemateri


1.

Penyampaian tujuan penyajian materi

2.

Penguasaan materi

3.

Teknik penyampaian materi

4.

Interaksi dengan peserta

5.

Perencanaan materi

6.

Isi materi yang disampaikan


Panitia


7.

Ruangan pelatihan (tempat pelatihan)

8.

Sarana dan prasarana pelatihan

9.

Konsumsi

10.

Modul

11.

Susunan acara

12.

Penyajian materi yang komprehensif

13.

Materi yang dipaparkan

14.

Kontribusi ilmu yang diterima


JUMLAH




*Keterangan :

= Bagus

= Cukup

= Kurang



  • Evaluasi pada level 2 (Belajar)

Subjek evaluasi : Peserta dan pemateri

Waktu evaluasi : Selama pelatihan, Sebelum dan setelah pelatihan

Teknik atau instrument evaluasi dengan Pre-test, Post-test, Observasi dan penugasan

  1. Evaluasi bagi peserta

Pre-test/Post-test

  1. Apa yang anda ketahui tentang Penelitian Tindakan Kelas?

  2. Apa anda pernah melakukan Penelitian Tindakan Kelas?

Observasi selama pelatihan

Berilah tanda centang () pada point-point yang tepat!

No

Aspek penilaian

SK

K

C

B

BK

1.

Keaktifan peserta selama pelatihan






2.

Respon terhadap pemateri






3.

Mengajukan pertanyaan






4.

Menanggapi permasalahan







JUMLAH






*Keterangan

SK = Sangat kurang

K = Kurang

C = Cukup

B = Baik

SB = Sangat baik

Penugasan

  1. Buatlah proposal Penelitian Tindakan Kelas sesuai materi pelajaran anda masing-masing!

  2. Buatlah point-point laporan Penelitian Tintakan Kelas dari proposal yang telah anda buat!

  1. Evaluasi bagi pemateri

Observsi selama pelatihan oleh panitia

Berilah tanda centang () pada point-point yang tepat!

No

Aspek Penilaian

Ya

Tidak

1.

Menjelaskan tujuan dengan lengkap



2.

Memenuhi kebutuhan nyata peserta pelatihan



3.

Membantu peserta dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh



4.

Menilai hasil penugasan yang dikerjakan peserta



5.

Menaruh perhatian pada kebutuhan dan masalh pribadi peserta



6.

Terampil menyeleksi materi yang disampaikan



7.

Terampil mengomunikasikan pengalaman belajar peserta



8.

Terampil dalam mengajukan pertanyaan



9.

Terampil menjawab pertanyaan yang diajukan peserta



10.

Terampil dan menerapkan prosedur dan teknik-teknik pengajaran



11.

Memelihara displin (peraturan dalam pelatihan)



12.

Mempercayakan tanggung jawab kepada peserta



13.

Memperhatikan keluhan dan usul peserta pelatihan



14.

Menghargai partisipasi peserta pelatihan



15.

Menciptakan suasana pelatihan yang tertib




JUMLAH





Check list oleh pemateri

No

Aspek Penilaian

Ya

Tidak


Sebagai pemateri saya



1.

Menjelaskan tujuan dengan lengkap



2.

Memenuhi kebutuhan nyata peserta pelatihan



3.

Membantu peserta dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh



4.

Menilai hasil penugasan yang dikerjakan peserta



5.

Menaruh perhatian pada kebutuhan dan masalh pribadi peserta



6.

Terampil menyeleksi materi yang disampaikan



7.

Terampil mengomunikasikan pengalaman belajar peserta



8.

Terampil dalam mengajukan pertanyaan



9.

Terampil menjawab pertanyaan yang diajukan peserta



10.

Terampil dan menerapkan prosedur dan teknik-teknik pengajaran



11.

Memelihara displin (peraturan dalam pelatihan)



12.

Mempercayakan tanggung jawab kepada peserta



13.

Memperhatikan keluhan dan usul peserta pelatihan



14.

Menghargai partisipasi peserta pelatihan



15.

Menciptakan suasana pelatihan yang tertib




JUMLAH




  • Evaluasi pada level 3 (Perilaku)

Subjek evaluasi : Kepala Sekolah, Guru (peserta) dan rekan kerja peserta

Waktu evaluasi : Empat bulan setelah pelatihan (pasca pelatihan)

Teknik atau instrument evaluasi dengan wawancara dan observasi

  1. Wawancara

Wawancara bagi kepala sekolah, misal:

  1. Bagaimana peningkatan pembelajaran PAI di sekolah anda pada guru yang telah mengikuti pelatihan PTK?

  2. Apakah guru sudah mencoba malaksanakan PTK di dalam pembelajaran di kelas?

  3. Bagaimana perubahan efektifitas pembelajaran secara umum bagi guru yang telah mengikuti pelatihan PTK

  4. Dll.

Wawancara bagi guru (peserta pelatihan), misal:

  1. Apa manfaat kongrit pelatihan PTK dalam pembelajaran anda di dalam kelas?

  2. Apakah anda telah melakukan PTK di kelas?

  3. Dll.

Wawancara bagi rekan guru, misal:

  1. Apa saja perubahan yang dilakukan rekan anda dalam pembelajaran setelah mengikuti pelatihan PTK?

  2. Bagaimana suasana pembelajaran di kelas rekan anda setelah mengikuti pelatihan PTK?

  3. Dll.

  1. Observasi

Point-point data yang diobservasi dalam bentuk check list, yaitu:

No.

Aspek Penilaian

Ada

Tidak

1.

Peningkatan pembelajaran di dalam kelas



2.

Proposal penelitian tindakan kelas oleg guru



3.

Laporan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan




JUMLAH



*Keterangan : Dari semua dokumen dan hasil observasi tersebut kemudian dinilai oleh tim penilai apakah sudah bagus atau belum, perlu pembenahan atau tidak dan lain sebaginya. Sehingga akan diketahui hasil pelatihan apakah benar-benar sudah efektif tercapai atau belum. Hal ini dilakukan juga sebagai feed back (umpan balik) dan refleksi bagi pelatihan-pelatihan yang akan dilaksanakan selanjutnya.


  1. Lampiran

  • Materi pelatihan

  • Proposal pelatihan

  • Contoh materi ppt

0 komentar:

Post a Comment

Design by WPThemesExpert | Blogger Template by BlogTemplate4U