Kesuksesan Adalah Milikku. Aku Akan Mendapatkanmu Walau Kemanapun Itu. Akan Kukejar Kamu Sampai Kemanapun Itu. Karena Kesuksesan Adalah Hak ku.

Makalah Ideologi Anarkhisme Pendidikan

Link Doc (Makalah Anarkhisme Pendidikan)
IDEOLOGI ANARKISME PENDIDIKAN

Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas
Pada mata kuliah “Ideologi Pendidikan”

Dosen Pengampu :
Drs. Iskandar Tsani, M.Ag



Disusun Oleh :
Mochamad Badrusalim (9321 052 08)
Rozy
Ulfa Rifqiawati Ch (9321 0 08)
Yuni (9321 08
Ggg (9321 09)
Ggg (9321 09)
Hhh (9321 07)

Jurusan Tarbiyah
Prodi Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Kediri
2011


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Ideologi sebagai sebuah gagasan atau pemikiran yang diyakini kebenarannya. Pada setiap pemikiran itulah ide, dan keyakinan akan pemikiran tersebut akan menjadi sebuah ideologi Dalam pendidikan ada beberapa cabang ideologi, dua cabang yang besar yakni Fundamenta dan Liberal, dan yang menjadi cabang dari idelogi liberal adalah anarkisme pendidikan. Sebagai sebuah ideology yang didasari ide utama liberal tentunya akan memiliki pemikiran dasar yakni kebebasan.
Anarkisme sebagai ideologi pembebasan individual siswa dalam pendidikan dari kekangan lembaga sosial formal seperti lembaga sekolah karena dianggal tidak memenuhi kebebasan individual dalam menempuh pendidikan, dalam menentukan pendidikan yang akan dijalaninya. Maka kaum anarkistis menganggap bahwa sekolah dan lembaga formal lainnya yang mengekang kebebasan individual harus dihapuskan demi memenuhi kebebasan siswa dalam menjalani pendidikan.

  1. Rumusan Masalah
  1. Apakah pengertian ideologi pendidikan Anarkisme?
  2. Bagaimana pendidikan dalam perspektif ideologi Anarkisme?


BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian Ideologi Pendidikan Anarkisme
Kata ‘Anarki’ berasal dari bahasa Yunani. Artinya kondisi “dimana” tak satupun lestari/ terjemahannya, tak seorangpun punya hak untuk menduduki posisi yang memungkinkannya menguasai atau mengatur sesama manusia menurut kemauannya sendiri.
Anarki artinya sama sekali tak ada perintah dan sama sekali tak ada hukum. Anarkisme adalah teori yang mengumandangkan anarki.1
Dalam banyak hal, kaum anarkis hanyalah orang-orang biasa seperti kita. Yang membedakan kaum anarkis dengan manusia-manusia lain adalah bukanlah mereka “jahat” dan yang lai lebih baik. Perbedaannya terletak pada nafsu luar biasa kaum anarkis atas apa yang mereka anggap keadilan.2
Salah satu ciri keuyakinan anarkistis adalah semangat untuk memberontak terhadao tatanan masyarakat mapan, dan unsur inilah satu dari segelintir unsur yang diyakini semua anarkis. Karena anarkisme tidak esa. Pemberontakan mereka ada yang murni bersifat filosofis, ada yang berusaha mengubah tatanan masyarakat lewat cara-cara damai, ada yang berupa kekerasan, agitasi, revolusi.
Perbedaan antara gagasan kita dengan ide para anarkis adalah mereka yakin bahwa manusia bisa sepenuhnya menjadi makhluk sosial, dan bila tiap individu sungguh-sungguh bebas, masyarakatnyapun akan bebas. Mereka ingin agar masyarakat diatur berdasarkan kerja sama suke rela den pengendalian oleh tiap individu sendiri, bukan lewat kekuasaan pemaksa.3
Pada intinya anarkisme adalah sudut pandang yang membela pemusnahan seluruh kekangan kelembagaan terhadap kebebasan manusia, sebagai jalan untuk mewujudkan sepenuh-penuhnya potensi-potensi manusia yang telah dibebaskan.4

  1. Pendidikan Dalam Persepktif Ideologi Anarkisme
Pendidikan bagi kaum anarkis dipandang sebagai sebuah proses yang harus ada untuk belajar melalui pengalaman sosial alamiah manusia sendiri. Jangan sampai dikacaukan dengan persekolahan, yang hanylaha sebuah corak pendidikan, dan hanyha merupakan kaki tangan otoriter.5
Adapun ada tiga corak dasar anarkisme pendidikan, yaitu :
  1. Anarkisme Taktis
Kaum anarkis taktis merasa bahwa masyarakat pendidik individu secara jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah dan sejenisnya.
  1. Anarkisme Revolusioner
Menganggap seolah-sekolah sebagai alat (dari) budaya dominan. Maka, sekolah bukan saja tak berguna sebagai gugus depan pembaharuan/perombakan sosial yang punya arti penting. Sekolah-sekolah itu nyatanya malah menjadi para penjaga gerbang utama Status Quo, kemapanan.
  1. Anarkisme Utopis
Kaum anarkis utopis ini beranggapan bahwa dalam budaya kita saat ini, kita hidup di depan pintu masyarakat utopian pasca-industri yang dicirikan oleh kemakmuran dan kesenangan bagi semua orang. Jenis masyarakat dimana hanya sejumlah kecil pekerja tertatih yang diperlukan demi mempertahankan sebuah system produksi yang nyaris sepenuhnya otomatis.6
Dalam ideologi anarkisme pendidikan ada beberapa hal yang berkaitan langsung dengan dunia pendidikan dan sekolah, yakni :
  1. Tujuan pendidikan
Membawa pembaharuan/perombakan berskala besar dan segera, di dalam masyarakat, dengan cara menhilangkan persekolahan wajib.
  1. Tujuan-tujuan sekolah
  1. Menghapuskan sistem pendidikan formal yang ada secara keseluruhan
  2. Mengganti sekolah dengan pola belajar perseorangan secara sukarela
  3. Menyediakan akses bebas bahan-bahan pendidikan serta kesempatan-kesempatan pendidikan tepi tidak menonjolkan wajib belajar ataupun pelajaran wajib.
  1. Ciri-ciri umum
  1. Menganggap pengetahuan sebagai efek samping alamiah dari kehidupan sehari-hari
  2. Kepribadian individual sebagai sebuah nilai yang melampaui tuntutan-tuntutan masyarakat manapun
  3. Menekankan pilihan bebas dan penentuan nasib sendiri dalam latar belakang sosial yang sehat dan humanis
  4. Pendidikan sebagai sebuah fungsi alamiah dari kehidupan sehari-hari
  5. Memusatkan perhatian kepada perkembangan sebuah masyarakat pendidikan yang meminimalisir adanya sekolah-sekolah formal, menekankan manusia agar mampu perfungsi sebagai makhlik-makhluk bermoral yang mengatur diri sendiri
  6. Menekankan perubahan berkelanjutan bserta pembaharuan diri di dalam senuah masyarakat, menekankan minimalisir kekangan-kekangan terlembaga atas perilaku personal
  7. Didasarkan pada sebuah prakiraan-prakiraan anarkistis atau semu-anarkistis
  8. Menganggap bahwa wewenang intelektual ada bagi yang telah mendiagnosis konflik-konflik dasar yang ada diantara keperluan-keperluan individual dengan tuntutan-tuntutan Negara.
  1. Anak sebagai pelajar
  1. Anak menjadi baik ketika anak itu diasuh dalam sebuah masyarakat yang baik (rasional dan berkemanusiaan)
  2. Perbedaan antar individu bergerak menentang kebijaksanaan pengalaman-pengalaman pendidikan yang sama bagi setiap orang
  3. Semua anak secara moral sama, berhak dan berkesempatan yang sama dalam belajar dan mendapatkan tujuan apa yang mereka kejar
  4. Kepribadian tumbuh dari pengkondisian sosial yang menjadi landasan penentuan diri selanjutnya. Anak bebas hanya dalam determinisme sosial dan psikologis. Masyarakat adalah perlu bagi pemenuhan diri, begara menghalangi pewujudan sepenuhnya masyarakat tersebut.
  1. Administrasi dan pengendalian pendidikan
  1. Pengendalian dan wewenang kepada rakyat dengan mengijinkan setiap orang untuk mengendalikan dan pengembangan diri sendiri
  2. Tidak ada wewenagn khusus bagi guru sebagai pendidik
  1. Sifat-sifat Kurikulum
  1. Sekolah harus dihapuskan untuk memperbesar pilihan personal yang bebas
  2. Pendidikan tidak sama dengan persekolahan. Pendidikan dilakukan secara mandiri dalam sebuah masyarakat ‘tanpa sekolah’
  3. Penekanan harus diletakkan pada kemungkinan tiap individu untuk menentukan tujuan-tujuan belajarnya sendiri
  4. Di dalam tuntutan-tuntutan yang dikenakan oleh sistem keberadaan sosial manapun, seluruh kegiatan belajar harus ditentukan sendiri oleh yang belajar
  5. Penekanan harus diletakkan pada apa yang relevan secara personal dengan mengorbankan pembedaan tradisional antara apa yang akademis, intelekstual dan yang praktis
  6. Setiap orang bebas untuk menentukan hakikat dan sejauh mana ia akan belajar.
  1. Materi pelajaran
Setiap orang mesti bebas untuk menentukan sifat-sifat maupun isi apa yang dipelajarinya sendiri
  1. Metode-metode pengajaran dan penilaian hasil belajar
  1. Setiap siswa menjadi penentu metode pengajaran mana yang apaling efektif bagi tujuan dan rancangan pendidikannya sendiri
  2. Nilai disiplin dan hapalan serta lain-lainnya yang berkaitan dengan itu harus dibiarkan menjadi ‘rahasia’ orang yang belajar itu sendiri. Pendekatan dan yang dipilih ebagai dasar individual
  3. Peran tradisional guru dan siswa yang diterapkan oleh lembaga harus dihapuskan
  4. Guru adalah sebuah aspek yang bisa dihapus/ dibuang dari proses pendidikan
  5. Penilaian/ evaluasi yang terbaik adalah penilaian diri sendiri, difungsikan hampir secara eksklusif untuk tujuan persaingan diri
  6. Secara alamiah manusia bersifat sosial dan mau bekerjasama. Kegiatan belajar harus menekankan kerjasama serta meminimalkan persaingan antarpribadi demi ganjaran-ganjaran
  7. Pembelajran bersifat total, tidak ada pembedaan tradisional antara kognitif, afektif dan interpersonal
  8. Seluruh lembaga sosial yang berkelanjutan dan melestarikan diri sendiri harus dimusnahkan seluruhnya
  9. Bimbingan dan penyuluhan, serta terrapin kejiwaan dari sekolah-sekolah hanya sebagai pembatasan sosial yang kenyataannya menyebabkan problema kejiwaan yang pura-pura disembuhkan.
  1. Kendali di ruang kelas
  1. Anak secara fundamental harus menentukan diri sendiri, hakekat pengalaman pendidikan harus ditentukan sendiri oleh anak, tidak didiktekan oleh guru
  2. Hanya peran-peran tertentu yang tergantung situasi yang diperoleh melalui kerjasama antar seluruh peserta dalam kondisi-kondisi yang ada, yang bisa diterima
  3. Tindakan moral merupakan keluaran sampingan dari kehidupan moral dalam sebuah masyarakat moral
  4. Sekolah-sekolah hanya memainkan satu peran insidental dalam menentukan tingkah laku bermoral

BAB III
KESIMPULAN

  1. Pengertian ideologi pendidikan Anarkisme
Anarkisme adalah sudut pandang yang membela pemusnahan seluruh kekangan kelembagaan terhadap kebebasan manusia, sebagai jalan untuk mewujudkan sepenuh-penuhnya potensi-potensi manusia yang telah dibebaskan

  1. Pendidikan dalam perspektif ideologi Anarkisme
Pendidikan bagi kaum anarkis dipandang sebagai sebuah proses yang harus ada untuk belajar melalui pengalaman sosial alamiah manusia sendiri. Jangan sampai dikacaukan dengan persekolahan, yang hanylaha sebuah corak pendidikan, dan hanyha merupakan kaki tangan otoriter.
  1. Tujuan pendidikan adalah pembaharuan/ perombakan masyarakat dengan menghapuskan sekolah.
  2. Tujuan sekolah yakni menghapuskan dan mengganti sekolah dengan system pendidikan yang mandiri sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oelh individu
  3. Ciri-ciri umum anarkisme pendidikan belajar adalah pengalaman alamiah kehidupan sehari-hari, kebebasan individu dalam menentukan pendidikan yang akan dijalaninya
  4. Kedudukan anak sebagai pelajar yakni semua anak punya hak yang sama secara moral dan pendidikan, tidak ada pembedaan individual.
  5. Administrasi dan pengendalian pendidikan berada ditangan bersama dan mandiri bukan pada sekolah dan lembaga-lembaga sosial formal lainnya
  6. Sifat-sifat kurikulum setiap orang bebas untuk menentukan hakikat dan sejauh mana ia akan belajar sen
  7. Materi pelajaran sesuai dengan yang diinginkan oleh individu sendiri
  8. Metode dan evaluasi pengajaran ditentukan oleh individu sendiri mana yang paling tepat dan sesuai dengan materi yang dipelajarinya
  9. Kendali di ruang kelas ditentukan oleh siswa sendiri tidak dilakukan oleh guru, moral adalah hasil dari interaksi masyarakat yang bermoral.
  Footnote :

1 Oni Intan Naomi. Menggugat Pendidikan:Fundamentalis Konservatif Liberal Anarkis(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2004),463.
2 Ibid,.465.
3 Ibid,.466.
4 William F O Neil. Ideologi-Ideologi Pendidikan(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2002),482.
5 O Neil,Ideologi.,482.
6 Ibid.,495-486.


Daftar Pustaka

Naomi, Oni Intan. Menggugat Pendidikan:Fundamentalis Konservatif Liberal Anarkis.Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2004.
Neil, William F O. Ideologi-Ideologi Pendidikan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

2 komentar:


Alhamdulillah posting yang bermanfaat. saya suka. semoga menjadi amal jariyah bagi penulis. terus berkarya, sebar luaskan dakwah Islam, jalin silaturahmi, silakan follow saya http://www.siteislami.co.cc , semoga menambah ilmu kita. amin


Post a Comment

Design by WPThemesExpert | Blogger Template by BlogTemplate4U